08 Januari 2009

Sebuah Nazar

Udin seorang mahasiswa semester XIV yang konon terancam DO apabila tidak selesai secepatnya. Ia pusing harus berbuat apa, ditengah kegundahannya terlontar dari mulutnya sebuah nazar: "Kalau aku bisa selesai & tidak di DO aku akan perkosa nenek2".

Gila benar. Di penamatan selanjutnya iapun akhirnya dapat diwisuda walaupun IP kurang memadai. Haripun berganti. Ia kemudian bekerja pada sebuah perusahaan. Beberapa tahun ia tiba2 jatuh sakit. Dari hari ke hari sakitnya makin parah. Ia menggumam dalam hatinya

" ... Ada apa gerangan yang menimpa aku. Kok sakit seperti ini sedang waktu mahasiswa saja banyak tugas, selalu begadang tapi aku sehat2 saja". Ia tak berhenti bergumam sampai berniat untuk menanyakannya pada seorang dukun di kampungnya. "... Sepertinya ada janjimu yang belum kau tepati" kata dukun itu penuh keyakinan.

"Oh..iya.. aku memang pernah bernazar, kalau aku selesai aku akan perkosa nenek2. mati aku.." pikirnya.
Diperjalanan dari rumah dukun itu ada sebuah gubuk tua tinggallah seorang nenek2. "Ini kesempatanku untuk terlepas dari kutukan ini" sambil mengendap mendekati nenek2 itu dalam gubuknya. Ia pun lalu memperkosa nenek2 itu. Setelah selesai, diapun meminta maaf kepada nenek2 itu.

"Maafkan aku Nek, aku tak tahu lagi harus berbuat apa. Kalau aku tak perkosa nenek aku akan semakin sakit. Maafkan aku Nek ya ...", pintanya dengan penuh rasa bersalah.

Nenek itu pun bangkit mendekati Udin dan berkata: "Nggak apa-apa Nak, cuma satu pesanku ... Kalau ada temanmu yang bernazar kayak begitu, bawa saja ke sini".

Sebenarnya ini aneh, katanya sakit parah, tapi kok bisa memperkosa? (red)

1 comments:

Anonim mengatakan...

Waaaahh ngebut langsung tancap 69 postingan di awal tahun, luar biasa mas pakubumi ... lucu - lucu, saya baca sama teman di kantor nih.